Minggu, 02 Desember 2012

PENGAJARAN PERBAIKAN

PENGAJARAN PERBAIKAN A. PENGERTIAN DASAR PENGAJARAN PERBAIKAN DAN ARTI PENTINGNYA 1. Pengertian Pengajaran perbaikan biasa dikenal dengan istilah Remedial Teaching dalam system kurikulum sekolah. Ada juga yang menyebutnya dengan istilah corrective instruction . Pengajaran perbaikan ini merupakan pelengkap dari proses pengajaran secara keseluruhan . Pengajaran perbaikan ini perlu dikuasai setidak – tidaknya dikenal oleh guru bidang studi atau petugas bimbimbingan konseling disekolah. Berasal dari kata ; Remidy [ing] ; menyembuhkan, mengulang ; Teaching ; pengajaran, proses belajar. Remedial teaching merupakan suatu bentuk pengajaran yang bersifat menyembuhkan [remidy] atau membetulkan. Atau dengan singkat : pengajaran yang membuat menjadi baik .  layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan .  kegiatan yang ditujukan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran .  Adalah bertujuan agar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sekurang – kurangnyasesuai dengan derajat ketuntasan minimum [Dra. Wiwik Chrisnayanti] Singkatnya, Remedial Teaching atau pengajaran perbaikan adalah bentuk khusus pengajaran yang berfungsi untuk menyembuhkan [teraphy], membetulkan atau membuat menjadi baik. Yang disembuhkan adalah Hambatan yang terjadi dapat berupa kurangnya pengetahuan dan keterampilan prasyarat atau lambat dalam mecapai kompetensi . Istilah remedial teaching pada mulanya adalah kegiatan mengajar untuk anak luar biasa yang mengalami berbagai hambatan. Dewasa ini pengertian itu sudah berkembang [meluas] seperti uraian diatas. Mengenai tujuan kegiatan ini bias diuraikan ketika melihat arti dari Remedial teahing itu sendiri. Perbedaan kegiatan remedial dari pembelajaran biasa terletak pada pendekatan yang digunakan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan remedial direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan kebutuhan individu atau kelompok siswa. Sedangkan pembelajaran biasa menerapkan pendekatan klasikal, baik dalam perencanaan maupun dalam pelaksanaannya. 2. Tujuan Secara terperinci tujuannya : 1. Siswa dapat memahami dirinya khususnya prestasi belajarnya 2. Dapat memperbaiki cara belajar kea rah yang lebih baik 3. Dapat memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat 4. Dapat melaksanakan tugas – tugas belajar yang diberikan kepadanya. . Diatas merupakan tujuan Remidial teaching yang khusus, sedangkan tujuan yang umum yaitu dalam rangka mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut massofa tujuan Remidial teaching ialah membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum yang berlaku . Atau dengan melihat definisi – definisi diatas kita bisa menyimpulkan tentang tujuan – tujuan Remidial Teaching. 3. Prinsip – prinsip Langsung saja To the Point : a. Adaptif : pembelajaran remedial harus mengakomodasi perbedaan individual peserta didik. b. Interaktif : peserta didik untuk secara intensif berinteraksi dengan pendidik dan sumber belajar yang tersedia. c. Fleksibilitas dalam Metode Pembelajaran dan Penilaian. d. Pemberian Umpan Balik Sesegera Mungkin. e. Kesinambungan dan Ketersediaan dalam Pemberian Pelayanan. 4. Fungsi a. Korektif memungkinkan terjadinya perbaikan hasil belajar b. Pemahaman siswa memahami kemampuan dan kelemahannya serta guru menyesuaikan strategi pembelajaran sesuai kondisi siswa. c. Penyesuaian memungkinkan siswa menyesuaikan dengan lingkungannya serta guru menyesuaikan strategi pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa. d. Pengayaan Remidial teaching dapat memperkaya proses belajar mengajar e. Akseleratif mempercepat proses belajar mengajar baik dari segi waktu maupun materi. f. Terapeutik remedial dapat memperbaiki atau menyembuhkan kondisi pribadi yang menyimpang. 5. Arti pentingnya Arti pentingnya Remidial Teaching itu dapat dilihat dari berbagai segi. Diantaranya : 1. Siswa Kenyataan menunjukkan bahwa setiap siswa dalam proses belajar mengajar mempunyai hasil yang berbeda – beda. Dan dalam hal ini perbedaan individual ini harus diterima. Dalam proses belajar mengajar selalu di jumpai adanya anak yang berbakat, kemampuan tinggi, ada yang kurang berbakat, ada yang cepat ada yang lambat disamping Background mereka yang berupa pengalaman berbeda – beda. Maka atas dasar perbedaan individual inilah Pengajaran perbaikan [Remidial Teaching] diperlukan untuk membantu setiap pribadi dalam mencapai prestasi yang optimal. 2. Guru Dalam proses pengajaran, guru mempunyai multifungsi yaitu sebagai instruktur, konselor, sebgai media, sebagai sumber, dll. Dalam fungsinya yang ganda ini guru bertanggung jawab atas tercapainya tujuan pengajaran khususnya peningkatan prestasi belajar siswa. Dalam rangka ini arti penting guru dalam kegiatan remedial teaching diperlukan yakni untuk mencapai prestasi belajar siswa yang optimal. 3. Proses pendidikan Dalm proses pendidikan, bimbingan konseling merupakan kelengkapan dari keseluruhan proses belajar mengajar di sekolah. Melalui ini siswa diharapkan mencapai perkembangan pribadi yang integral. Untuk melaksanakan pelayanan bimbingan sebaik – baiknya dalam proses belajar mengajar diperlukan pelayanan khusus. Dan salah satu bentuk pelayanan khusus BK yaitu pengajaran perbaikan atau Remidial Teaching. B. SIFAT – SIFAT KHUSUS PENGAJARAN PERBAIKAN Mengenai sifat – sifat khusus pengajaran perbaikan ini terletak pada kekuasaan pengajaran perbaikan yang disesuaikan dengan karakteristik kesulitan belajar yang dialami siswa . Ini ditekankan pada usaha perbaikan keseluruhan proses belajar mengajar yang menyangkut masalah : cara belajar, metode yang digunakan, media, materi, environment yang mempengaruhi proses belajarmengajar. Maka dari itu perlu kami paparkan prinsip – prinsip yang mempengaruhi proses belajar dan masalah – masalah yang menyangkut : a. Cara belajar siswa , pada dasarnya sisiwa belajar melalui eksplorasi, coba – coba [Trial end Error], rasa tidak senang maksudnya dengan merasakan tidak senang siswa akan belajar menghindari kesalahan., rasa gembira dalam artian sesuatu yang Happy cenderung untuk diulangi lagi, begitu juga sebaliknya, partisipasi[Learn By Doing], komunikasi, dll. Yang inti kesemuanya adalah pengalaman. b. Kondisi belajar, kondisi yang mempengaruhi proses belajar baik kondisi umum ataupun kondisi khusus. c. Strategi pengajaran , kegiatan yang dipilih guru dalam proses belajar mengajar yang dapat member kemudahan [fasilitas] kepada siswa menuju tercapainya tujuan. d. Hubungan Guru – Siswa , yang penting adalah bagaimana guru membawa siswa memperoleh pengertian sesuai dengan pribadinya. Oleh karena itu anak yang Misbehavior merupakan akibat ketidakmauan anak mengerjakan sesuatu atas kehendak orang lain, karena yang dikehendaki orang lain itu tidak memuaskan baginya. e. Pengelolaan kelas , menunjukkan kepada berbagai jenis kegiatan yang sengaja dilakukan oleh guru dengan tujuan mempertahankan/menciptakan kondisi kelas yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar. Pengelolaan kelas meliputi pengaturan tingkah laku antara ruang sehingga tercipta kemudahan – kemudahan dalam mengajar. Problematika – problematika yang berkenaan dengan pengelolaan ini meliputi : kondisi dan situasi, administrasi teknik, dimensi pengelolaan, dan kedisiplinan. C. MACAM – MACAM PENDEKATAN PENGAJARAN PERBAIKAN Dalam sub bab bahasan ini dibagi menjadi tiga macam pendekatan pengajaran perbaikan. Yakni : 1. Pendekatan Kuratif ; pendekatan yang dilakukan setelah diketahui adanya siswa yang gagal dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pad pendekatan ini ada tiga strategi yang bisa dikembangkan oleh guru, yakni : a. strategi Pengulangan b. strategi Pengayaan dan Pengukuhan c. Strategi percepatan 2. Pendekatan Preventiv ; pendekatan yang ditujukan pada siswa yang pada awal belajar di duga telah mengalami kesulitan belajar. Strategi yang dapat dilakukan dalam pendekatan ini yaitu kelompok homogen, individual, dan kelas khusus. 3. Pendekatan Pengembangan ; pendekatan yang didasarkan pada pemikiran bahwa kesulitan siswa harus diketahui guru sedini mungkin agar dapat diberikan bantuan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Sedikit tambahan wacana yang intinya sama dengan diatas mengenai macam pendekatan yang dikemukakan oleh massofa yang diringkas dalam artikelnya “Kegiatan remedial dapat dilaksanakan sebelum kegiatan pembelajaran biasa untuk membantu siswa yang diduga akan mengalami kesulitan (preventif); setelah kegiatan pembelajaran biasa untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar (kuratif); atau selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran biasa (pengembangan). “ Dalam melaksanakan kegiatan remedial guru dapat menerapkan berbagai metode dan media sesuai dengan kesulitan yang dihadapi dan tingkat kemampuan siswa serta menekankan pada segi kekuatan yang dimiliki siswa. Menurut Wiwik Crisnayanti Metode yang dipakai dalam pengajaran remedial juga harus disesuaikan dengan karakteristik siswa yang mengalami kesulitan belajar. Beberapa metode yang dapat dipergunakan adalah metode pemberian tugas, diskusi, tanya jawab, kerja kelompok, tutor sebaya, dan pengajaran individual. Mengenai teknik yang lain, kami memaparkan Dalam literatur Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem yang ditulis oleh Prof. DR. Oemar Hamalik yang menyebutkan bahwasannya teknik perbaikan terdiri atas ;  Perbaikan hasil belajar dengan memberikan pengajaran remedial, tutorial system, diskusi kelompok, latihan dan ulangan, pemberian tugas, review pengajaran, pengajaran individual, dan sebagainya.  Bantuan kesulitan dan pemecahan masalah dengan cara memberikan bimbingan dan layanan, baik perorangan maupun kelompok, latihan memecahkan masalah dan sebagainya.  Perbaikan kualifikasi guru dengan cara belajar mandiri, studi lanjutan, diskusi kelompok, supervise, pengembangan staf, dll.  Peningkatan efisiensi program pengajaran dengan cara pengkajian dan penyusunan rencana pengajaran lebih seksama dan lebih akurat. Dan juga menilai setiap komponen dalam program tersebut secara spesifik.  Perbaikan kemampuan awal dengan cara melakukan Assessment secara lebih saksama terhadap komponen – komponen entry behavior para sisswa, mengembangkan kerjasama dengan rekan kerjadan sekolah – sekolah yang lebih rendah. D. PROSEDUR PELAKSANAAN PENGAJARAN PERBAIKAN Ketika membahas procedure maka yang akan muncul adalah langkah – langkah apa saja yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Remedial Teaching dengan Step By Step, maka bisa kami jelaskan sedikit mengenai langkah – langkah apa saja yang akan dilakukan dengan menggunakan dua argument dari massofa dan ahmad sudrajat. Ahmad sudrajat berpendapat bahwa langkah-langkah yang perlu dikerjakan dalam pemberian pembelajaran remedial meliputi dua langkah pokok, yaitu pertama mendiagnosis kesulitan belajar, dan kedua memberikan perlakuan (treatment) pembelajaran remedial. 1. Diagnosis Kesulitan Belajar a. Tujuan : Diagnosis kesulitan belajar dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kesulitan belajar peserta didik. Kesulitan belajar dapat dibedakan menjadi kesulitan ringan, sedang dan berat.  Kesulitan belajar ringan biasanya dijumpai pada peserta didik yang kurang perhatian di saat mengikuti pembelajaran.  Kesulitan belajar sedang dijumpai pada peserta didik yang mengalami gangguan belajar yang berasal dari luar diri peserta didik, misalnya faktor keluarga, lingkungan tempat tinggal, pergaulan, dsb.  Kesulitan belajar berat dijumpai pada peserta didik yang mengalami ketunaan pada diri mereka, misalnya tuna rungu, tuna netra¸tuna daksa, dsb. b. Teknik : Teknik yang dapat digunakan untuk mendiagnosis kesulitan belajar antara lain: tes prasyarat (prasyarat pengetahuan, prasyarat keterampilan), tes diagnostik, wawancara, pengamatan, dsb. Tes prasyarat adalah tes yang digunakan untuk mengetahui apakah prasyarat yang diperlukan untuk mencapai penguasaan kompetensi tertentu terpenuhi atau belum. Prasyarat ini meliputi prasyarat pengetahuan dan prasyarat keterampilan. o Tes diagnostik digunakan untuk mengetahui kesulitan peserta didik dalam menguasai kompetensi tertentu. Misalnya dalam mempelajari operasi bilangan, apakah peserta didik mengalami kesulitan pada kompetensi penambahan, pengurangan, pembagian, atau perkalian. o Wawancara dilakukan dengan mengadakan interaksi lisan dengan peserta didik untuk menggali lebih dalam mengenai kesulitan belajar yang dijumpai peserta didik. o Pengamatan (observasi) dilakukan dengan jalan melihat secara cermat perilaku belajar peserta didik. Dari pengamatan tersebut diharapkan dapat diketahui jenis maupun penyebab kesulitan belajar peserta didik. 2. Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Remedial Setelah diketahui kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik, langkah berikutnya adalah memberikan perlakuan berupa pembelajaran remedial. Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial antara lain: • Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda. Pembelajaran ulang dapat disampaikan dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan. Pembelajaran ulang dilakukan bilamana sebagian besar atau semua peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar atau mengalami kesulitan belajar. Pendidik perlu memberikan penjelasan kembali dengan menggunakan metode dan/atau media yang lebih tepat. • Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan. Dalam hal pembelajaran klasikal peserta didik mengalami kesulitan, perlu dipilih alternatif tindak lanjut berupa pemberian bimbingan secara individual. Pemberian bimbingan perorangan merupakan implikasi peran pendidik sebagai tutor. Sistem tutorial dilaksanakan bilamana terdapat satu atau beberapa peserta didik yang belum berhasil mencapai ketuntasan. • Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus. Dalam rangka menerapkan prinsip pengulangan, tugas-tugas latihan perlu diperbanyak agar peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan tes akhir. Peserta didik perlu diberi latihan intensif (drill) untuk membantu menguasai kompetensi yang ditetapkan. • Pemanfaatan tutor sebaya. Tutor sebaya adalah teman sekelas yang memiliki kecepatan belajar lebih. Mereka perlu dimanfaatkan untuk memberikan tutorial kepada rekannya yang mengalami kelambatan belajar. Dengan teman sebaya diharapkan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar akan lebih terbuka dan akrab. Diatas sudah dijelaskan tentang langkah – langkah pelaksanaan Remidial Teaching menurut ahmad sudrajat. Maka sangatlah berbeda dengan pendapatnya massofa yang memaparkan pendapatnya mengenai langkah – langkah pelaksanaan dalam Remidial Teaching secara To The Point dan ringkas dengan urut – urutannya, yakni ; 1. analisis hasil diagnosis kesulitan belajar, 2. menemukan penyebab kesulitan, 3. menyusun rencana kegiatan remedial, 4. melaksanakan kegiatan remedial, dan 5. menilai kegiatan remedial. E. CONTOH REMIDIAL TEACHING Pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran tuntas, dimulai dari penilaian kemampuan awal peserta didik terhadap kompetensi atau materi yang akan dipelajari. Kemudian dilaksanakan pembelajaran menggunakan berbagai metode seperti ceramah, demonstrasi, pembelajaran kolaboratif/kooperatif, inkuiri, diskoveri, dsb. Melengkapi metode pembelajaran digunakan juga berbagai media seperti media audio, video, dan audiovisual dalam berbagai format, mulai dari kaset audio, slide, video, komputer, multimedia, dsb. Di tengah pelaksanaan pembelajaran atau pada saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung, diadakan penilaian proses menggunakan berbagai teknik dan instrumen dengan tujuan untuk mengetahui kemajuan belajar serta seberapa jauh penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah atau sedang dipelajari. Pada akhir program pembelajaran, diadakan penilaian yang lebih formal berupa ulangan harian. Ulangan harian dimaksudkan untuk menentukan tingkat pencapaian belajar peserta didik, apakah seorang peserta didik gagal atau berhasil mencapai tingkat penguasaan tertentu yang telah dirumuskan pada saat pembelajaran direncanakan. Apabila dijumpai adanya peserta didik yang tidak mencapai penguasaan kompetensi yang telah ditentukan, maka muncul permasalahan mengenai apa yang harus dilakukan oleh pendidik. Salah satu tindakan yang diperlukan adalah pemberian program pembelajaran remedial atau perbaikan. Dengan kata lain, remedial diperlukan bagi peserta didik yang belum mencapai kemampuan minimal yang ditetapkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Pemberian program pembelajaran remedial didasarkan atas latar belakang bahwa pendidik perlu memperhatikan perbedaan individual peserta didik. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda. Pembelajaran ulang dapat disampaikan dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan. Pembelajaran ulang dilakukan bilamana sebagian besar atau semua peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar atau mengalami kesulitan belajar. Pendidik perlu memberikan penjelasan kembali dengan menggunakan metode dan/atau media yang lebih tepat. Contoh lain dengan memberikan bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan. Dalam hal pembelajaran klasikal peserta didik mengalami kesulitan, perlu dipilih alternatif tindak lanjut berupa pemberian bimbingan secara individual. Pemberian bimbingan perorangan merupakan implikasi peran pendidik sebagai tutor. Sistem tutorial dilaksanakan bilamana terdapat satu atau beberapa peserta didik yang belum berhasil mencapai ketuntasan. Contoh lagi dengan Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus. Dalam rangka menerapkan prinsip pengulangan, tugas-tugas latihan perlu diperbanyak agar peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan tes akhir. Peserta didik perlu diberi latihan intensif (drill) untuk membantu menguasai kompetensi yang ditetapkan. Tambahan contoh yang lain yakni dengan Pemanfaatan tutor sebaya. Tutor sebaya adalah teman sekelas yang memiliki kecepatan belajar lebih. Mereka perlu dimanfaatkan untuk memberikan tutorial kepada rekannya yang mengalami kelambatan belajar. Dengan teman sebaya diharapkan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar akan lebih terbuka dan akrab.

1 komentar:

  1. Borgata Hotel Casino & Spa Announces Rebrand of Borgata Hotel
    Borgata Hotel Casino & Spa in Atlantic City, NJ will 이천 출장마사지 be rebranding 오산 출장샵 its hotel 안산 출장마사지 and 하남 출장마사지 casino, changing its name to Borgata. 동두천 출장마사지 The announcement came as the Borgata

    BalasHapus